Novia Suryandari

by - November 14, 2025

Nonton Karnaval di Kalisat, 3 September 2017


Lihatlah wajah Lidi di atas, dia begitu menggemaskan. Ia adalah momen ketika kami sedang nonton karnaval di Kalisat pada delapan tahun yang lalu. Novia Suryandari alias Dek Ndarik, ketika itu dia begitu langsing. Ukuran pinggangnya serasa masih segenggam saja. Cantik, berambut bagus, dan tak mudah mengenalnya. Sekali kenal, rupanya dia karakter yang cukup ramai juga. 

Saya lupa kapan kali pertama jumpa dengan Novia Suryandari. Saya justru lebih ingat perjumpaan pertama dengan Lidi, adik bungsunya, ketika menemani Bapak saya melihat-lihat rumah kontrakan di utara stasiun Kalisat. Berdua dengan Ibu Sri Sugiarti alias Almarhummah Bu Ris, Lidi kecil mengekor dan mencari perlindungan di balik tubuh Neneknya. Saya terkesan dengan selintasan perjumpaan itu. Nenek dan cucu, mereka adalah tetangga pertama yang masuk ke rumah kontrakan kami, bahkan ketika saya dan Zuhana AZ belum tinggal. Saat itu akhir 2015 dan kami masih punya jatah kontrakan di desa Ajung, Kalisat. Tepatnya di kampung Lima sebelum Ajung Lima. 

Novia anak pertama dari tiga bersaudara. Dia lahir di RSD Kalisat pada 14 November 1996. Sedangkan Lidi lahir di Jakarta pada 24 Maret 2009. Si bungsu Lidi punya nama lengkap Zahra Maulidia Amalia. Di antara Novia dan Lidi ada pria tampan bernama Risky Ibnu Shinna. Sama seperti Novia, Risky lahir di RSD Kalisat pada 2 Agustus 2002. Mereka bertiga adalah anak-anak kesayangan Tri Wahyuni Lestari, putri nomor tiga dari Neneknya Lidi, Bu Ris. 

Mbak Tri lulusan SMA 10 Nopember Kalisat. Dia lahir pada 20 Oktober 1971. Kulitnya putih, sama seperti kulit Novia. Ayah Novia sendiri berasal dari kecamatan Genteng, Banyuwangi. Samsul Hadi namanya, kelahiran 27 Juni. 

"Aku lupa tahun kelahiran Ayah. Mungkin 1961, Mas Hakim." Begitu kata Novia, sore tadi. 

Saya tentu mengenal Pak Po, Tante dan Om-nya Novia dari pihak Ibu. Jika diurutkan, akan menghasilkan pedigree seperti ini. 

1. Iwan Sutiyoko
2. Dwi Waluyo Setyo Hartadi
3. Tri Wahyuni Lestari
4. Catur Winda Rini
5. Ari Kurniawan. 


Karnaval Kalisat 2017


Butuh waktu satu tahun untuk mengenal Novia lebih dekat, meskipun saat itu kami sudah tahu bila dia adalah kekasih hati Ahmad Hafid Hidayaturrahman. Katanya, mereka menjalin asmara sejak 2015, di hari-hari terakhir Hafid melakukan perjalanan Malang - Kalisat. Kepindahan kami di kampung Lorstkal dimulai secara resmi pada 23 Maret 2016, dan sejak hari itu hingga satu tahun kemudian Novia hanya menyapa saya ketika dia sedang lewat. Entah jalan kaki ke warung Bu Iwan atau lebih seringnya ketika mengayuh sepeda. 

"Mas Hakiiim." 

Lalu dia segera pergi setelah menyapa. Begitu ritualnya. Betapa bahagianya saya dengan sapaannya. Novia adalah satu-satunya orang yang saat itu memanggil nama saya dengan nama pemberian orangtua. 

Kalender 2017 adalah cerita yang berbeda. Kami semakin dekat. Novia juga tidak malu-malu lagi datang ke rumah kontrakan, meskipun saat itu masih belum ada ruang ingatan. Tempat yang kini menjadi rumah bagi kolektif Sudut Kalisat itu dulunya adalah sebuah kantor. Mereka adalah pihak kedua PLN bagian baca meter. Hari-hari di tahun tersebut, Novia dan juga Lidi kecil sudah mulai aktif berproses bersama sanggar tari yang mulanya bernama Sanggar Tari Kersen.

Foto di bawah ini adalah proses paska make-up bersama Rima Stya Purnamasari pada 19 Agustus 2017. Lihatlah Lidi yang ada di tengah, diapit oleh Tyas dan Putri. Gadis kecil dalam pelukan Zuhana, dia adalah Rara, kakak sepupu Lidi namun lebih muda dari Lidi. 

Dulu, segala proses kolektif Sudut Kalisat dilakukan di rumah kami. Kadang mereka bikin semacam diskusi di dapur kami. 


Karena kita bisa hidup tanpa emas tapi tidak tanpa air


Rasanya saya belum pernah menulis sesuatu tentang Novia Suryandari, meskipun saya pernah dua kali melihatnya menangis. Ketika Hafid hendak merantau ke Sulawesi Tengah pada delapan tahun lalu, dan ketika Hafid akan berangkat ke Jerman pada tiga tahun lalu. Kalau sudah melihat Novia menangis, sungguh saya tidak tega. Tapi kalau sudah kumat cerewetnya, ingin rasanya Novia saya geprek di atas cobek batu yang sudah ada sambal ijonya. 

Kini di antara mereka telah ada Arunika. Saya pernah menulisnya di catatan berjudul Bulan Tertutup Awan. Semua orang mencintai Arunika, apalagi kami. Dan saya orang yang percaya bahwa Novia adalah Ibu yang keren. Bagi Lidi, Novia tak sekadar kakak kandung melainkan juga malaikat pelindung yang sayapnya dapat memberi keteduhan.

Selamat hari lahir, Novia Suryandari, Mamaru, teman nonton konser Kotak Band yang asyik, dan adik kami yang cantik. Nikmatilah Olby Gigs malam ini. Jadikan ia sebagai malam yang layak untuk dikenang, satu malam untuk cinta yang tak pernah padam. 

TAMASJA NET

0 comments