Revolusi Sedang Terjadi
Mulanya adalah revolutio. Berakar dari bahasa Latin, sebuah bahasa yang kini telah mati. Ia tak lagi memiliki penutur sehari-hari. Bahasa Latin hanya hidup dalam penamaan zat kimia, istilah medis, hukum, dalam penamaan taksonomi organisme di biologi, filosofi, dan menjadi bahan dasar dari banyak bahasa Roman modern.
Revolutio memiliki arti berputar arah. Bisa juga diartikan sebagai peredaran. Kata ini sesungguhnya tidak dirancang untuk hal-hal sosial politik seperti yang kita pahami sekarang, melainkan mula-mula untuk memberi gambaran mudah pada benda-benda langit. Tentang garis edar, bintang-bintang, terbit dan terbenamnya matahari, bulan, juga tentang siang dan malam.
Revolutio memiliki arti berputar arah. Bisa juga diartikan sebagai peredaran. Kata ini sesungguhnya tidak dirancang untuk hal-hal sosial politik seperti yang kita pahami sekarang, melainkan mula-mula untuk memberi gambaran mudah pada benda-benda langit. Tentang garis edar, bintang-bintang, terbit dan terbenamnya matahari, bulan, juga tentang siang dan malam.
Kini urusan tidur pun bisa disebut revolusi. Ia tentang berputar arah. Tentang mengembalikan putaran waktu istirahat, dari yang biasanya begadang menjadi bangun pagi.
Revolusi sedang terjadi.
Saya mengajak tubuh ini untuk menahan diri tidak terlelap, sejak sepulang dari resepsi pernikahannya Dewi dan Rio di Taman Gading.
Revolusi sedang terjadi.
Saya mengajak tubuh ini untuk menahan diri tidak terlelap, sejak sepulang dari resepsi pernikahannya Dewi dan Rio di Taman Gading.
Memang berat, tubuh saya meronta menuntut hak alami untuk istirahat. Saya merayunya dengan alpukat dan madu, camilan, merayunya dengan sop kaki kambing. Berhasil. Seluruh anggota tubuh ini bersedia saya ajak bertahan tidak tidur sampai ba'da Isya. Tapi hari ini tepat pukul sembilan malam, merekalah yang berhasil menuntun saya ke kasur. Rebahan. Tak sampai tigapuluh menit kemudian, saya terlelap.
Seorang tokoh Revolusi Prancis, Georges Danton namanya, dikabarkan ketika ditangkap pada 1794, dia sempat mengucapkan "La révolution dévore ses enfants." Revolusi memakan anak-anaknya sendiri. Saya merasakan itu ketika malam ini terlelap di kamar mural di ruang ingatan. Tertidur sekira pukul setengah sepuluh malam, berharap bisa terjaga pukul setengah lima pagi. Namun kenyataan berkata lain, saya hanya terlelap selama dua jam saja. Boleh jadi, tangan dan kaki saya butuh istirahat lebih lama lagi, setelah sebelumnya mereka saya ajak untuk bertahan tidak tidur. Boleh jadi bulu-bulu di kulit saya, rambut, kuku, telinga, hidung dan mata saya, mereka merasa kurang. Tapi seperti kata Danton, la révolution dévore ses enfants.
Saya terbangun dan di ruang ingatan masih ada Hamdan Tamimi, M. Haykal Somadani alias Dani Selokan Belakang, Karin dan Hana. Mereka tertawa. Karin sedang siap-siap packing sebab besok pagi ia akan pulang ke Surabaya naik kereta api.
"Setelah makan, pendidikan merupakan kebutuhan utama rakyat."
Itu kata Georges Danton, orang yang ada di arus utama Revolusi Prancis (1789 - 1799) dan yang memilih mati bersama teman-temannya dengan seorang algojo memenggal kepala mereka pada 5 April 1794.
Setelah makan dan pendidikan, sebenarnya ada satu lagi kebutuhan utama rakyat, yaitu tidur dengan rasa aman.
Kini saya kancilen. Baiklah, mungkin dorama Riding a Unicorn bisa menjadi sebuah nina bobok yang menyenangkan.
Viva La Revolution!
Seorang tokoh Revolusi Prancis, Georges Danton namanya, dikabarkan ketika ditangkap pada 1794, dia sempat mengucapkan "La révolution dévore ses enfants." Revolusi memakan anak-anaknya sendiri. Saya merasakan itu ketika malam ini terlelap di kamar mural di ruang ingatan. Tertidur sekira pukul setengah sepuluh malam, berharap bisa terjaga pukul setengah lima pagi. Namun kenyataan berkata lain, saya hanya terlelap selama dua jam saja. Boleh jadi, tangan dan kaki saya butuh istirahat lebih lama lagi, setelah sebelumnya mereka saya ajak untuk bertahan tidak tidur. Boleh jadi bulu-bulu di kulit saya, rambut, kuku, telinga, hidung dan mata saya, mereka merasa kurang. Tapi seperti kata Danton, la révolution dévore ses enfants.
Saya terbangun dan di ruang ingatan masih ada Hamdan Tamimi, M. Haykal Somadani alias Dani Selokan Belakang, Karin dan Hana. Mereka tertawa. Karin sedang siap-siap packing sebab besok pagi ia akan pulang ke Surabaya naik kereta api.
"Setelah makan, pendidikan merupakan kebutuhan utama rakyat."
Itu kata Georges Danton, orang yang ada di arus utama Revolusi Prancis (1789 - 1799) dan yang memilih mati bersama teman-temannya dengan seorang algojo memenggal kepala mereka pada 5 April 1794.
Setelah makan dan pendidikan, sebenarnya ada satu lagi kebutuhan utama rakyat, yaitu tidur dengan rasa aman.
Kini saya kancilen. Baiklah, mungkin dorama Riding a Unicorn bisa menjadi sebuah nina bobok yang menyenangkan.
Viva La Revolution!
0 comments