Harus Balik
Pemulihan dari kata mulih. Kalimat itu saya katakan pada dua hari lalu di ruang ingatan. Tentu maksudnya untuk menyegarkan ingatan kita semua, bahwa pulang adalah obat yang mujarab. Berharap di negeri ini semakin banyak rumah singgah dan sejenisnya, tempat orang-orang bisa merasakan 'pulang' yang murah lagi terjangkau.
Hari ini Sherin Fardarisa sedang siap-siap pulang ke Bekasi. Dia akan naik bus Pandawa 87. Sherin ambil fasilitas sleeper.
Saya tanya ke Sherin, "Kamu pulang apa karena memang harus balik, atau karena aku pernah bilang pemulihan?" Saya bilang sambil tersenyum.
"Aku besok langsung kerja Mas, di Bantaran Gebang. Deket sih, jaraknya paling lima menit dari rumah."
Syukurlah, rupanya Sherin sedang mengejar pekerjaan itu.
PAGI yang ceria. Qorry 'Aina Damayanti, Resti, dan Mega Silvia bangun pagi-pagi sekali lalu joging di sekitaran keramaian Kalisat. Putri Wulan Maha Dewi dengan panggilan sayang Opet, dia tidak ikut joging. Karin masih krukupan selimut saat mereka joging. Sherin sibuk berdandan.
Sing lanang-lanang podho bermalas-malasan. Tapi mereka yang paling bersemangat menyambut 'Aina, Resti dan Mega sebab mereka pulang membawa aneka jajanan. Lalu beberapa dari para gadis itu mulai proses memasak di dapur. Tentu dibantu Hamdan Tamimi.
Bus yang ditunggu-tunggu masih di perjalanan, masih sampai kecamatan Genteng. Sherin disarankan untuk menunggu di pertigaan dekat POM bensin Mayang. Jaraknya dari Kalisat cukup dekat bila lewat jalur Glagahwero - Jatian.
Hidup memang begitu. Kadang tentang menunggu, kadang tentang pergi, kadang tentang sebuah kepulangan.
Tepat pukul 10.23 WIB Sherin menjauh dari ruang ingatan, menuju pertigaan Mayang. Semakin detik, motor yang membawanya semakin menjauhi Lorstkal, kampung halamannya yang lain.
Ati-ati yo Nduk. Selamat sampai tujuan.
Foto ilustrasi di atas diabadikan oleh Resti, putri sulung Mas Habir dan Mbak Sun.

0 comments