Manifesto Gumuk
Pembacaan Manifesto Gumuk, 14 November 2025
Ketika Muhammad Iqbal membacakan lima poin 'Manifesto Gumuk,' Karina Putri Yuni Kuswanto duduk di dekatnya. Menghadap audiens Olby Gigs di malam itu. Sepertinya Karin tahu, pernyataan tertulis yang diumumkan secara publik itu adalah sebuah kesenggangan yang maha penting, yang akan diingat dalam waktu lama. Ia tak sekadar keisengan artistik, melainkan juga menyangkut sejarah lingkungan, sosial, dan nyrempet unsur politis. Sebab sekecil-kecilnya manifesto, ia adalah sebuah pernyataan niat yang juga mengandung rencana aksi di dalamnya. Sebuah ajakan dengan gagasan yang sama.
Ketika Karin duduk sambil menatap lantai ruang ingatan, seperti tampak dalam foto, Iqbal dengan percaya diri membacakan manifesto itu.
Manifesto (buat) Gumuk
1. Kebutuhan mendesak untuk mengenal ulang situs ekologi di Jember
2. Kami kolektif Sudut Kalisat merasa perlu melakukan sesuatu dalam bentuk riset, ajakan, dan melahirkan hipotesis-hipotesis baru
3. Mempertimbangkan ulang dominasi teori tentang gumuk hanya ada di tiga tempat di dunia; Jember, Tasikmalaya, Bandai-san Jepang
4. Mengistirahatkan proses 'Macan Ingatan' hingga hanya menjadi sebuah unit narasi, dan menghidupkan kembali cita-cita pameran berjudul 'Angin kan membawamu pulang'
5. Hal-hal lain yang belum selesai dalam MbG ini akan kami tuntaskan selambat-lambatnya hingga 19 November 2025.
Dibacakan di Olby Gigs, 14 November 2025
Jadi teman-teman, kita punya rencana panjang untuk belajar sambil bersenang-senang dalam 'Angin kan Membawamu Pulang.' Tentu tentang sebuah situs geologi di Jember bernama hummock, dibaca hammeg. Gumuk. Gumok. Sebuah pemecah angin alami hasil debris avalanches Gunung Raung Purba di masa lampau. Semoga 'Angin kan Membawamu Pulang' dapat kita sajikan dalam Kalisat Tempo Dulu 11 tahun depan.
Rencana terdekat adalah melakukan perbincangan-perbincangan itu seusai Olby Gigs, dan bikin diskusi mendasar pada 19 November 2025 di ruang ingatan.
Semoga teman-teman semua bisa duduk bersama dan membicarakan ulang pemikiran tentang Save Gumuk, Portal Gumuk, Ajegeh Gumuk, dan komunitas lingkungan lainnya yang pernah ada serta yang masih ada. Ini adalah urusan kita bersama terkait ruang hidup, bukan tentang siapa yang terlebih dahulu melakukan gerakan dan atau penelitian. Berharap teman-teman dari berbagai latar belakang keilmuan dapat memberikan ide dan gagasannya terkait 'Angin kan Membawamu Pulang.' Terima kasih.
Lestari.

0 comments