PAMOLEAN

by - Desember 20, 2025


Lembana Art Gro Ecosyatem di Sudut Kalisat, 17 Februari 2025


PAMOLEAN bermula dari kata mole. Pulang, bila dalam bahasa Indonesia. Seorang laki-laki yang pernah hidup di dunia ini, Durahem namanya, dia percaya obat terbaik adalah pamolean. Maka dari itu, bahasa Indonesia menyerap kata ini menjadi pemulihan. Ia dari kata mulih. Mole. Pulang. 


"Tak ada penyembuhan yang lebih baik dari pulang."


Durahem memang dilarikan ke Jawa ketika dia masih ada di dalam perut Sulami. Saat itu Sura'i berpikir bahwa istri dan calon buah hatinya harus ada di tempat yang tepat, bukan di Sumenep yang sedang ada di puncak embargo tentara Belanda. Begitulah, kelak pada 1 Januari 1950 lahirlah Durahem, dengan ejaan Abdul Rohim. Dia tidak lahir di Madura, melainkan di Jember, tapi memiliki ikatan emosional dengan tanah leluhurnya. Dari Durahem saya belajar, kampung halaman ada banyak, tak harus tempat dimana kita dilahirkan. Kita bahkan boleh menciptakan kampung halaman baru, dan itu adalah keputusan kita. Dalam bahasa yang lebih puitis, mungkin akan menjadi seperti kalimat di bawah ini.

"Kita tak bisa memilih dilahirkan di mana, tapi kita punya peluang untuk memutuskan hendak menghabiskan usia di mana."


PAMOLEAN pernah dibicarakan oleh tim Lembana Art Gro Ecosyatem pada sepuluh bulan lalu di Kalisat. Kini gantian kami yang menginjakkan kaki di lanskap Lembana, tanah agraris di sebuah ketinggian kecamatan Ganding, sekaligus berada di sebuah cekungan lembah, di antara bukit. 


Tema acara yang diusung oleh Lembana sungguh berat, pamolean. Sedangkan saya punya kisah tentang Durahem. Maka sesampainya di Sumenep, saya ajak Hana untuk melakukan pamolean ke saudara-saudara saya dari pihak Bapak. Mereka ada di beberapa sudut di kabupaten Sumenep, termasuk di Pulau Talango. Saya tak bersedia datang ke Lembana Artgroecosystem dengan energi yang kosong. Sebelum menginjakkan kaki di kampung halaman Fikril Akbar di desa Gadu Barat kecamatan Ganding, Sumenep, kami harus melakukan proses pamolean terlebih dahulu. Itulah yang saya yakini, maka saya melakukannya. 

TAMASJA NET

0 comments