Belajar Bikin SOP Kekerasan Seksual

by - Desember 06, 2025


Briwork Universitas Jember, 6 Desember 2025

AJI Jember bikin acara pelatihan pembuatan SOP pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Bertempat di gedung BRIWork Universitas Jember, acara tersebut digelar sejak pukul satu siang hingga lima sore. Tidak seperti acara Aliansi Jurnalis Independen pada umumnya, kali ini mereka khusus mengundang teman-teman muda dari kolektif, organisasi kampus, juga komunitas-komunitas pemuda lainnya di dalam dan di luar kampus.

Kolektif Sudut Kalisat rame-rame datang ke sana, jumpa dengan kawan-kawan yang lain. Ada dari kolektif Akaretak, Lembah Baliem Harmoni, ada dari ormawa seperti Imasind, ada dari UKM Dewan Kesenian Kampus FIB, UKM Kesenian Univ. Jember, bloomind, beberapa Persma dan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia), WIPAB, teman-teman Mapala dari beberapa organisasi, dan lain-lain. 

Karin Iqbal tampil membawakan empat lagu karya mereka sendiri. 


Karin Iqbal

Selain tampil menyanyikan empat lagu ciptaan sendiri, Karin Iqbal juga bagian dari peserta pelatihan itu. Berangkat dari kolektif Sudut Kalisat selain Karin Iqbal, ada teman-teman yang lain. Tapi di antara mereka ada juga yang mengatasnamakan organisasi kampus mereka sendiri. Sama seperti Qorry 'Aina Damayanti yang anggota Sudut Kalisat sekaligus juga karyawan BRIWork Universitas Jember. 

Tampak dalam foto di atas, di belakang Karin Iqbal ada Adam dari kolektif Akaretak. Dua paling kiri adalah anggota OPA SWAPENKA Fakultas Ilmu Budaya. Mereka adalah Azrina Mavaza dengan nama lapang Other. Satu lagi, paling kiri adalah Muhammad Rasya Firdaus, dengan nama lapang Kharos. Mereka baru turun DIKLATSAR XLII sekira lima hari lalu. Gadis bernama lapang Other itu kelahiran Tuban. "Cuma numpang lahir saja, Mas." Begitu katanya. Selanjutnya dia bertumbuh besar di kabupaten Lamongan. Sedangkan Kharos adalah pemuda Jember. 

Ada yang lucu ketika pemateri kedua, Iraa Rachmawati, memberi sesi praktik pada peserta pelatihan. Mereka dibagi atas tujuh kelompok, diberi tugas bikin SOP sesuai tema. Kelompok yang di sana ada Rama Kencur, bikin teknik hukuman bagi pelaku. Hukumannya ada dua; hukuman ringan dan hukuman keras. Hukuman ringannya dipukul. Hukuman kerasnya, "Ditaleni terus dijeburkan ke kolam."

Kencur adalah pencinta alam di Faperta, yaitu Mapensa. Ketika kelompok mereka presentasi SOP, teman-teman peserta menyambutnya dengan tawa dan tepuk tangan.

Tema ini adalah hal baru bagi pencinta alam, mungkin juga untuk kolektif. Di Mapala, semua gender mendapat jaminan rasa aman sesuai dengan azas pencinta alam. Namun tentu saja ia adalah materi yang bergizi. 


Mbak Fitriyah Fajarwati sedang menyampaikan materinya


Kelas terbagi atas dua sesi. Sesi pertama disampaikan dengan sangat baik oleh Mbak Fitriyah Fajarwati. Setelah menyampaikan materi, ia banyak mendapatkan pertanyaan. Hampir semuanya adalah pertanyaan-pertanyaan dasar tentang kekerasan seksual. Menjadi wajar sebab kali ini AJI Jember menyasar komunitas, organisasi mahasiswa, dan kolektif sebagai pesertanya. 

Terima kasih para pemateri, Fitriyah Fajarwati dari LBH Jentera Perempuan Indonesia, dan Iraa Rachmawati selaku satgas kekerasan seksual AJI Indonesia. 

Terima kasih AJI Jember. 

TAMASJA NET

0 comments