Makan Bersama adalah Perlawanan
Ruang Ingatan, 12 Desember 2025
TENTU tak semuanya ada di dalam foto. Masih ada Bude Hana, Rama yang tiduran di lencak, Hafid yang terlelap di kasur, dan tentu saja Resty sebab dialah yang mengabadikan foto ini. Ia dipotret pada pukul 20.13, ketika tanah Kalisat masih basah oleh hujan sesorean tadi. Menu yang istimewa, hasil masak bareng-bareng. Bukan tanpa alasan bila saya memberinya judul, 'Makan bersama adalah perlawanan.' Selain memang dianjurkan dalam Islam, makan bersama adalah sebentuk solidaritas kolektif. Penting bagi kita memiliki ketahanan budaya yang sesederhana ini, di saat situasi nasional menjadi rumit oleh tumpukan masalah yang menyedihkan.
Makan bersama adalah tentang kesetaraan gender dan sosial.
Meluangkan waktu untuk masak dan makan bersama-sama adalah perlawanan terhadap segala bentuk makanan siap saji. Ketika dunia bergerak dengan sangat cepat, individual, kapital, dan kadang diberi label gratis tapi tak benar-benar gratis, kita melaju dengan lambat dan kolektif.
Meletakkan urusan makan tak sekadar bergizi dan gratis, serta tak sekadar urusan biologi dan fisik saja, menjadi sangat penting di hari-hari belakangan ini. Makan seharusnya tentang interaksi. Tentang bagaimana kita memberi sebentuk rasa hormat kepada apa yang akan kita makan, tentang toleransi, tentang keberkahan dan rasa syukur. Begitu seharusnya. Bahwa makanan dan minuman dipandang dari berbagai sisi. Memasak dengan konsep gotong royong lalu menikmatinya bersama-sama adalah penting, sebab dia mengajarkan rasa peduli. Jika ada yang alergi daging ayam, misalnya, yang lain akan menampungnya. Ada kecakapan sosial tergurat erat di sana, tak semata-mata bergizi, tak semata-mata gratis.
Bila makan bergizi gratis hanya bertujuan untuk fisik saja, tanpa berdampak pada moral yang baik, ia hanya mengingatkan kita pada ucapan Buya Syafi'i. Beliau bilang, "Kita hampir kehilangan kosa kata untuk melukiskan moral bangsa yang semakin memburuk dari hari ke hari."
Catatan: Turut berduka atas peristiwa mobil MBG yang menabrak duapuluh siswa dan seorang guru di area sekolah, kemarin, 11 Desember 2025 di SDN Kalibaru 1 Cilincing, Jakarta Utara.

0 comments