Tak Ada Tempat Untuk Kutu Busuk
Pasukan bergajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah hancur oleh burung-burung Ababil. Negeri Cina pernah melakukan kampanye 'empat hama' yang satu di antaranya adalah dengan membasmi burung gereja. Akibatnya, mereka mengalami masalah pertanian karena peningkatan populasi serangga yang memakan tanaman. Provinsi Alberta di Kanada pernah membasmi tikus dengan pendekatan perang. Mereka menjalankan program pengendalian tikus yang ketat sejak tahun 1950. Kita pun pernah melakukan itu pada 1911, ketika wabah pes melanda Jawa Timur.
Di sebuah forum kecil di ruang ingatan, Ridlo Ilwafa pernah bertanya, "Apa yang kalian ketahui tentang Peristiwa 1998?" Lalu jawaban berhamburan. Ridlo bilang, "Tidak ada satu pun dari kita yang mengingat dan atau tahu bahwa di tahun itu banyak wilayah di Indonesia sedang diserang belalang."
Ketika mata rantai terganggu, terjadilah ketidakseimbangan lingkungan, dan muncul dominasi. Di sebuah hutan tanpa predator puncak, akan terjadi ledakan hewan tertentu, karena tak ada yang menjaga siklus kembangbiak yang menyangkut dirinya. Hutan tanpa harimau hanyalah akan menjadi lautan celeng dan rusa. Bila sudah begitu, manusia harus menggantikan harimau sebagai predator puncak, sebagai pengendali hama.
Lalu, apa predator untuk Cimex Iectularius L. alias tinggi alias kutu busuk?
Belum diketahui apa predator untuk kutu busuk. Maka, alih-alih menjadi korban penghisapan darah dan korban dari sebuah sistem dominasi, kitalah yang harus menjadi predator puncak.
Secara hipotesis, kutu busuk diyakini berasal dari Mesopotamia di masa kuno, mungkin pertama kali hidup di gua bersama manusia dan kelelawar. Di masa-masa berikutnya, peradaban manusia mengalami tumbuh kembang. Kutu busuk turut menyebar ke berbagai belahan dunia melalui berbagai cara, hingga memasuki Indonesia. Analisis DNA menunjukkan bahwa kutu busuk telah ada lebih dari 100 juta tahun dan memiliki sejarah evolusi yang panjang.
Tercatat pada Juni 2025, telah ditemukan kutu busuk di ruang ingatan. Itu adalah serangan yang pertama. Aldi, Haqi, dan segelintir teman-teman segera membasminya dengan menggunakan senjata kapur barus dicampur minyak tanah. Entah bagaimana dia muncul lagi di serangan yang kedua, ditemukan sejak 12 Oktober 2025, dari penuturan Karin yang digigit oleh dua ekor kutu busuk. Andai saat itu ada Sherin, mungkin dia akan bilang, "Bangsat Lu!" Dengan wajah nyengir khas Sherin tentunya.
Orang-orang Betawi dan sekitarnya punya sebutan khas untuk kutu busuk. Mereka melabelinya dengan sebutan bangsat. Boleh jadi umpatan bangsat berasal dari hewan penghisap darah ini.
Apakah kutu busuk berbahaya bagi ruang ingatan? Tentu saja. Kehadirannya bikin merosotnya rasa riang gembira, menciptakan waswas, dan tak akan ada lagi ruang aman seperti yang dicita-citakan. Lalu kita harus bagaimana? Hanya ada satu cara, yaitu melakukan perang total terhadap si kutu busuk.
Bagaimana cara melakukan perang total?
Teman-teman kolektif di ruang ingatan selalu punya cara terbaik dalam menghadapi sesuatu. Mereka telah ditempa oleh waktu dan pengalaman. Tentu bisa dimulai dengan rembug bersama. Baru kemudian muncul briefing. Dari sana kita akan tahu langkah apa saja yang akan ditempuh.
0 comments